Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Tentang Empty Sella Syndrome, Penyebab dan Gejalanya


     Seperti yang kita ketahui, belum lama ini waganet di hebohkan dengan kabar yang santer diberitakan oleh media media besar indonesia terkait penyakit Empty Sella Syndrome yang di derita oleh artis papan atas Ruben OsnuEmpty Sella Syndrome sendiri merupakan kondisi kelainan yang diakibatkan membersarnya tulang Sella Tursika. Sela Tursika sendiri adalah tulang berupa lekukan berbentuk pelana yang berfunsi melindungi kelenjar pituitari di dasar otak. Kelanjar Pituitari (Hipoifisis) adalah kelenjar yang berfungsi untuk mengontrol kerja hormon di tubuh manusia seperti hormon TSH (thyroid-stimulating hormone), FSH (follicle-stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), Kortikotropin, dan hormon pertumbuhan. Pada penderita Empty Sella Syndrome kelenjar tadi akan terlihat mengecil, bahkan ketika dilakukan tes akan tidak terlihat sama sekali.

    Ada beberapa penyebab Empty Sella Syndrome yang dapat dibedakan menjadi dua Empty Sella Syndrome Primer dan Sekunder. Empty Sella Syndrome Primer adalah Empty Sella Syndrome Primer yang penyebabnya masih belum bisa diketahui secara pasti (Idiopatik). Umunya Empty Sella Syndrome Primer dialami oleh Wanita dengan kondisi obesitas, hipertensi atau darah tinggi.

Penyebab Empty Sella Syndrom

1. Cacat Diafragma Sellae

    Diafragma Sellae merupakan lapisan terluar membrane yang berfungsi melindungi otak dan sumsum tulang belakang serta sella turiska. Cacat lahir pada Diafragma Sellae dapat dapat menyebabkan mudah terjadi kebocoran yang menyebabkan Cairan Serebrospinal dapat masuk ke dalam Sella Turiska.

     Cairan Serebrospinal merupakan cairan yang mengalir dalam ventrikel, batang otak, dan disekitar saraf tulang belakang. Penumpukan cairanini pada sella turiska akibat kebocoran Diafragma Sellae tadi dapat menyebabkan penyusutan pada ukuran Kelenjar Pituitari serta dapat juga menyebabkan membesarnya tulang Sella Turiska.

2. Cedera Otak

     Cedera pada otak juga bisa dikatakan sebagai penyebab Empty Sella Syndrome Sekunder. Cedera otak taraumatis ini bisa terjadi karena kecelakaan maupun hantaman benda keras di area kepala. Cedera pada otak bisa menyebabkan kelenjar pituitari menyusut dan tidak berfungsi sebagaimana fungsinya. Penyusutan pada kelenjar pituitary ini dapat menyebabkan tergangunya proses metabolisme dalam tubuh, hingga mengurangi kepadatan pada tulang.

3. Operasi Bedah Transfenoidal

     Pengobatan utama untuk mengatasi Tumor Hipofisis adalah dengan dilakukannya Operasi Bedah Transfenoidal. Namun, menurut National Organization for Rare Disorders, Operasi bedah pada penderita Tumor Hipofisis ini dapat memicu Empty Sella Syndrome.

4. Paparan Sinar Radiasi

     Pada penderita Tumor Hipofisis juga terdapat salah satu cara untuk mengobatinya, yaitu dengan terapi radiasi. Sayangnya, prosedur pengobatan ini juga memiliki efek samping yaitu infeksi. Infeksi. Infeksi pada pengobatan tumor Hipofisi ini dapat menyebabkan  Empety Sella Syndrom.

Gejala Empty Sella Syndrom

    Tidak semua penderita Empety Sella Syndrom dapat merasakan gejalanya, dan terpengaruh produksi hormon dalam tubuhnuya. Sehingga gejala yang muncul biasanya akan bergantung pada penyebab dasarnya, serta hormon yang mengalami masalah. Apabila produksi hormon seksual yang tegangu maka akan menyebabkan gangguan siklus haid, impotensi pada laki laki, atau infertilitas.
Selain itu gejala lain yang biasanya muncul yaitu nyeri di kepala, penurunan ketajaman penglihatan, fatigue atau mudah lelah, dll.

Posting Komentar untuk "Mengenal Tentang Empty Sella Syndrome, Penyebab dan Gejalanya"